Lelah…
Baru saja beranjak, sudah mengeluh sedemikian rupa
Dengan dibalut kerlingan mata-mata itu, kau takut
Apa kau tidak malu ???
Dengan cercaan yang idealis?
Suara-suara ini lagi
Kenapa sampai sekarang belum juga bosan
Sebenarnya apa ini ??
……………………………………………..
Bodoh….
Agama apa lagi ini ?
Muncul dengan kata-kata yang tidak humanis
Lusa baru bisa diketahui maknanya
Terus jejalkan saja umpatan itu
Dan akan puas dengan beberapa pelintiran-pelintiran
Semangat apa ini ?
Sebegitu hebatnya hingga mempu menggugah juga…
……………………………………………………………………………..
Tinta….
Toh itu juga yang disesalkan…
Kenapa?
Lagi-lagi emosional yang merasukimu,
Tapi pura-pura tidak mengerti
Tapi tetap saja energy itu kurasa besar
Sungguh bodoh sekali…….
Kau minta apa??
……………………………………………………
Siklus……..
Cara yang memaksa kembali kau upayakan dengan meyakinkan
Dan semua lagi-lagi terbaca dengan jelas
Puncak tawa adalah tangis…
………………………..
Berlanjut….
Oh, ternyata dugaan orang-orang dan bukan orang salah besar.
Khas sekali…
…………………..
Seakan-akan….
Bayangan lagi yang dikedepankan…
Tahumalu dan resah tak berkepanjangan,
Derik-derik napas mulai terdengar lagi.
Apa yang dipertimbangkan?
Kenapa lagi ?
Kau mulai sadar kalau banyak bicara,
Ulangan peristiwa tak lagi bisa diingat dengan mudah
………………….
Sesaat lagi….
Bagaimana kau akan bangkit dengan beberapa bagian yang berantakan?
Apa dengan tertata dengan eksis akan menjawab semua Tanya yang tak terlihat?
Hanya terucap dalam dayung irama bibir?
Kenapa juga ditanyakan?
Apa kau bingung?
Akankah kau juga kurang jelas ?
Adakah yang lainnya?
……………..
Rahasia….
Terulang lagi gumam itu,
Darimana asalnya ?
Terlhat lagi ketakutan ini
Siapa yang menciptakan itu?
Dirinya sendiri?
Ah, siapa juga yang akan memahami maksudmu
Paling tinggi Cuma itu
Kasihan sekali,
Kau begitu bodoh,
Terlebih kau begitu menyebalkan,
Dengan perulangan-perulangan ini, akh………
…………………….
Terus……….
Tetap berlanjut sampai saatnya nanti,
Semua ampai pada tujuan masing-masing
Kemudian satu-persatu asyik pada dunianya sendiri,
Tanpa terlintas dalam kerangka benak yang hanya semalam terbentur napas yang tersengat
Aduh, terpelanting cukup jauh yang satu ini………….
Minggu, 03 Januari 2010
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar